SILAH
Menyambung dengan Allah adalah hal yang sangat menyenangkan, yaitu suatu keadaan seorang hamba yang dengan kesungguhanya dan atas izin Nya mampu menyelarasakan jiwa dan ruhnya untuk berdialog dengan tuhanya (Allah). ia tidak lagi ribut dengan apa yang di minta dan apa yang di inginkan dari tuhannya tapi ia lebih menyediakan diri untuk mendengarkan Amr dari allah tuhannya
sehingga dirinya tidak lagi sibuk dengan kemauannya.
Tafakkur adalah proses berpikir yang melibatkan hati, sehingga manusia mampu menembus realitas dunia dan dapat “melihat” realitas ghoib. Contoh proses tafakkur adalah ketika melihat fenomena keindahan alam semesta, kita akan teringat pada Maha Besar nya Allah.
psikologi modern, seperti aliran cognitivism ternyata sedikt dapat menjelaskan aktivitas tafakkur (walaupun tidak secara menyeluruh karena psikologi modern yg saat ini didominasi Barat, hanya berujung pada “otak”, tidak sampai jiwa, sedangkan tafakkur harus melibatkan jiwa).
Psikologi kognitif menjelaskan bahwa apa yang ada dalam pikiran manusia akan sangat berpengaruh pada perilaku yang mereka lakukan .
didalam diri kita itu ada minimal 4 hal yang merupakan bagian hidup manusia yakni Nafsu Jasad,jiwa dan Ruh jika keempat hal itu bisa di analogkan pedati
maka Nafsu sebagai kudanya, gerobak sebagai jasadnya ,Jiwa sebagai kusir dan pengendalinya dan Ruh adalah penumpang yang meminta kesatu tempat tujuan
- Nafsu : berfungsi sebagai pendorong penyemangat dan motivator jiwa dalam menapaki hidup ini terserah jalan seperti apapun yang di pilih,Nafsu akan selalu mendorong dan memotivasi untuk berbuat
kecenderunganya ingin yang enak ringan dan menyenangkan,dan mengajak pada hal hal yang bertentangan dengan kemauan Ruh - Jasad adalah tubuh kasar kita yang berasal dari tanah dan nantinya akan kembali ke tanah setelah kematian kita, isinya 3/4 nya adalah berupa air . sifat air akan selalu mengikuti bagaimana bentuk wadahnya . Jika wadah seperti gelas maka akan seperti gelas bentuk air tersebut.Jika wadah seperti botol maka begitulah bentuk air akan terbentuk.
Jika gelas jasad kita, kita masuki susu maka yang keluar pastilah susu tidak mungkin akan keluar kopi atau nasi goreng.
JIka botol tubuh kita ,sering kita isi dengan bir, topi miring, toak dan sejenisnya maka yang akan keluar dari botol tubuh kita itu adalah hal serupa. dan tidak mungkin akan keluar madu dan kurma yang menyehatkan.Maka jika dalam hidup ini kita sering memasukan sesuatu yang keruh jelek dan ber bau dalam botol atau gelas jasad kita, melalui omongan kita, penglihatan kita ,dan alat pendengaran kita. maka itulah nanti yang akan keluar dari jasad kita . yakni berupa yang keruh jelek dan berbau. jika telinga sering mendengar pisuan mata sering melihat yang porno dan maksiat mulut sering mencaci maka seperti itu pula lah yang akan kita
Nah………………………………. makanya jangan kita merasa kaged jika ada yang sedikit sedikit misuh misuh,mengumpat dll. karena memang spt itu yang di masukan dalam dirinya. dan yakinlah bahwa hal yang jelek yang keluar dari dirinyaitu masih sedikit di bandingkan yang tersisa didalamnyaJika ada orang misuh 2 dengan menyebut nyebut kuda, sapi, ular kerbau ,macan dll sesungguhnya diri yang bersangkutan sedang memerankan KEBUN BINATANG YANG BERJALAN. - jiwa sebagai pengendali dan kusir. maka menjadi tanggung jawab nyalah bagaimana kuda (nafsu) dan gerobak (jasad) akan selamat atau celaka. Semuanya menjadi tanggung jawab penuh sang kusir (jiwa).Jiwalah yang memutuskan jalan atau berhenti, melakukan atau tidak, bekerja atau sebaliknya. maka wajarlah jika jiwa inilah yang nantinya akan mendapatkan pertanggung jawaban dari allah atas senmua yang di lakukan , jiwalah yang akan mendapatkan kebahagiaan dan dan kesenangan saat pengendalian jasad dan nafsunya berjalan sesuai rambu rambu yang telah di gariskan Allah dan rasulnya lewat Qur’an dan hadist.
- RUH : adalah penumpang yang punya tujuan jelas yakni kembali kepada penciptanya . ruh ndak punya tujuan lain kecuali bagaimana agar cepat kembali menuju Tuhannya ia tidak mau maka sering kali ruh membisikan kebaikan kebaikan saat jiwa di goda nafsu untuk berbuat kesesatan. bahkan kalau sampai terjadi maksiatan yang terjadi antara jiwa nafsu dan jasad . Maka ruh sebagai penumpang akan turun dari Pedati dan ia akan kembali saat hajat nafsu telah tertunaikan.
ini lah apa yang di katakan bahwa sesungguhnya tidak beriman seseorang saat ketika berzina, dia korupsi atau berbuat maksiat lainnya.
Wallohu a’lam bishowab.